Rumah Tanpa Teriakan
RUMAH TANGGA SURGA
💟Rumah Tanpa Teriakan
1. Kita semua ingin rumah tangga layaknya surga agar penghuninya betah di dalamnya,
2. Dan ketahuilah, ciri utama penduduk surga di antaranya bicara yg lembut. Tidak suka teriak atau membentak,
3. Kebiasaan berteriak justru merupakan ciri penduduk neraka (QS 35:37),
4. Maka jika ada suara teriakan di dalam rumah, itu artinya suasana surga sudah berganti suasana neraka. Bahaya!
5. Sebab, kebiasaan teriak atau bicara melebihi desibel suara normal akan mengeringkan cinta,
6. Sejatinya cinta adalah kelembutan. Dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya (Hadits),
7. Itulah kenapa bukti cinta kpd Allah diminta kita tuk berdzikir dengn suara yg lembut, tidak berteriak di hadapanNya (QS 7:205).
8. Dan kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya akan mengurangi rasa cinta,
9. Sulit kita lihat sepasang kekasih yg dimabuk cinta berbicara sambil teriak2. Kebalikannya, mereka malah suka bisik-bisik,
10. Pelan. Tapi nge-jlebb ke hati. Sebab meski tanpa suara, hati berteriak memproklamirkan cinta.
Lihat Juga Perumahan Syariah Tangerang
11. Penting bagi setiap keluarga yg merindukan suasana surga agar mengurangi teriakan di dalam rumah, terlebih untuk anak2 kita,
12. Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak diakui oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak,
13. Batang otak itu yg disebut otak reptil atau otak refleks. Anak cenderung merespon masalah tanpa berpikir,
14. Diledek teman refleks memukul. Ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya yg ajak dia tuk berpikir,
15. Anak yg batang otaknya menebal cenderung merespon sesuatu dgn prinsip ‘flight or fight’
16. Solusi jarang keluar dari anak dgn model begini. Yang ada adalah puaskan emosi,
17. Maka anak-anak yg gampang marah, tawuran dan sebagainya bisa dibilang karena batang otaknya cenderung lebih dominan,
18. Dan kalau ditelusuri penyebab awalnya yakni kebiasaan dibentak atau diteriaki dari kecil baik oleh ortu atau guru,
19. Dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah menghancurkan sel otaknya,
20. Satu kali teriakan kepada anak di bawah usia 5thn akan menghancurkan 10ribu sel otaknya setiap teriakan,
21. So, hitung deh udah berapa kali bentak anak. Kalikan 10rb. Maka itulah dosa kita yg buat anak kita gak pintar-pintar,
22. Dan berteriak ini belum tentu membentak. Bisa jadi sekedar bercanda untuk menyemangati. Ini tetap bahaya dan terlarang,
23. Kalau mau teriak di lapangan aja dimana jarak ke anak kira2 seratus meter
24. Kembali kepada inti rumah tangga surga. Yakni kebiasaan bicara lembut. Bahkan bisik-bisik di telinga anak tumbuhkan cinta,
25. Tentu kelembutan ini bukan berarti abaikan ketegasan,
26. Sebab ketegasan itu bisa dilakukan tanpa harus teriak.
27. So, jika ada yg teriak-teriak di rumah kita, katakan : ini rumah surga. Di surga bicaranya lembut. Hanya penduduk neraka yg suka teriak,
28. Kesimpulannya, jika ingin memperbaiki pola asuh dan hubungan harmonis dlm rumah tangga, perbaiki cara komunikasi kita,
29. Dengan perbaikan komunikasi, maka menjadi baik lah amalan kita yg lainnya (QS. 33:70-71),
Ustadz H. Satria Hadi Lubis, MM, MBA.
Rumah Tanpa Teriakan, RUMAH TANGGA SURGA